Jumat, 26 Februari 2016

Makalah Kelompok 4 - PROSES PENELITIAN

PROSES PENELITIAN
Tugas
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu : Angga Hidayat
NIDN : 0426108802


Dibuat Oleh:

Ade Hermawan                                               (2013122147)
Amila Oktavia                                                 (2013120777)
Anggun Elsa Tamara                                      (2013122446)
Riskiye Permana Sakti Muktamal                   (2013121984)
Suhwan Hermawan                                         (2013121023)


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2016

______________________________________________________________

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Pengertian Proses Penelitian
Seperti yang dikatakan Hasibuan (2007:18), untuk meningkatkan kualitas keilmuan maka kita perlu melakukan penelitian, dengan menggunakan proses penelitian yang agar dapat mencapai optimasi pada berbagai keputusan riset. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana proses penelitian tersebut dilaksanakan.
Terdapat beberapa alasan perlunya mempelajari Scientific of Inquiry (Penelitian Ilmiah), yaitu:
1.      Scientific Inquiry membuat kita lebih knowledgeable dalam arti kita mempunyai dasar untuk mengemukakan pendapat kita.
2.      Menerangkan lebih lengkap, lebih dalam, dan komprehensif.
3.      Membuat kita lebih berbudaya dalam arti yang kita ungkapkan selalu didaarkan pada fakta.
4.      Memunculkan pengetahuan dan ide yang baru.

Untuk lebih jelasnya mengenai proses penelitian tersebut, berikut ini akan dijelaskan output dari setiap tahapan yang ada oleh Hasibuan (2007:20), dalam Scientific of Inquiry tersebut:
1.      Penetapan Permasalahan (State General Problem). Ungkapkan sesuatu secara umum (ide). Bila kita ingin melakukan kegiatan penelitian ilmiah maka mulailah dengan menetapkan masalah yang ingin kita angkat dalam suatu penelitian. Penetapan permasalahan berisikan pernyataan yang bersifat umum terhadap permasalahan yang akan diamati.
2.      Pencarian literatur (Conduct Literature Search). Untuk mendukung ide yang kita dapatkan, kita mesti mencari literatur yang terkait dengan ide. Baik berupa buku, artikel, majalah, jurnal dan lain sebagainya. Bahan-bahan yang kita dapatkan dari literatur ini berupa posisi relatif dari topik, ide, atau problem yang diteliti dan digambarkan dalam suatu kerangka penelitian. Daftar literatur yang dikumpulkan harus terkait dengan permasalahan. Literatur tersebut berupa berbagai teori, teknik, metode, temuan-temuan lainnya yang pernah digunakan oleh orang lain untuk mengatasi/menjawab permasalahan di atas. Setelah semua bahan terkumpul, daftarkan atau cantumkan semua literatur yang terkait dengan masalah (buat list-nya) pada bagian daftar pustaka.
3.      Merancang masalah yang Lebih Spesifik (State Spesific Problem). Uraikan permasalahan yang dimulai dari permasalahan yang bersifat umum ke masalah yang lebih khusus (spesifik).
4.      Membuat Desain Penelitian (Design Methodology). Desain penelitian berisikan pengetahuan, algoritma, metode, produk (sistem), model dan lain sebagainya. Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting ialah membuat desain penelitian. Secara garis besar ada dua macam tipe desain, yaitu desain ex post facto dan desain eskperimental. Faktor-faktor yang membedakan kedua desain Metodologi Penelitian ini ialah pada desain ex post facto tidak terjadi manipulasi varaibel bebas sedang pada desain yang eksperimental terdapat manipulasi variable bebas. Tujuan utama penggunaan desain yang ex post facto ialah bersifat eksplorasi dan deskriptif, sedang desain eksperimental bersifat eksplanatori (sebab akibat). Variable merupakan sesuatu yang berubah-ubah dimana kinerjanya sebagai baseline, dimana dalam variable ada ketetapan waktu, budget, tenaga yang diperlukan untuk mengukur maupun memproses sesuatu. Pengukurannya bisa dilakukan dengan timer, simple numeric untuk mengukur kinerja, budget dan lain sebagainya.
5.      Pengumpulan Data (Gather Data). Data ada bermacam-macam, data yang didapatkan dalam penelitian tidak hanya berupa angka-angka saja. Secara umum terdapat dua macam data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Namun ada juga data yang didapatkan denngan menggabungkan atau mengkombinasikan kedua data tersebut.
6.      Analisa Data (Analyze Data) Pengolahan data atau analisa data merupakan proses pra-analisa yang mempunyai tahapan-tahapan sebagai berikut:
a.       Editing data,
b.      Pengembangan variable,
c.       Pengkodean data,
d.      Cek kesalahan,
e.       Membuat struktur data,
f.        Cek preanalisa komputer,
g.      Tabulasi.
Interpretasikan hasil pengamatan atau hasil penelitian.Interpretasikan data yang sebelum melakukan penelitian dengan data sesudah melakukan penelitian.
7.      Hasil Penelitian (Report Results). Dalam menulis laporan penelitian atau laporan akhir, kita harus berani mengemukakan dan menuliskan apa yang kita dapatkan selama melakukan penelitian tersebut. Bila hasilnya tidak pasti, ada baiknya kita buat dalam bentuk statement berupa pertanyaan-pertanyaan saja.
8.      Kesimpulan. Penarikan kesimpulan dilakukan setelah semua laporan hasil penelitian dilakukan. Setiap kesimpulan yang dibuat oleh peneliti didasarkan pada data-data yang telah dikumpulkan. Kesimpulan yang diambil harus berupa jawaban dari permasalahan.

Proses atau langkah-langkah penelitian pada dasarnya dapat dikembangkan dari langkah-langkah pemecahan masalah atau dari proses berfikir ilmiah yang dikembangkan oleh John Dewey dengan bukunya yang berjudul  “How We Think”.Berikut menurut Sumadi. (2008:39), langkah-langkah penelitian dari beberapa penulis buku Metodologi Penelitian:
Mohammad Ali menyebutkan langkah-langkah penelitian sebagai berikut: (Mohammad Ali, 1997) :
1.      Merumuskan Masalah
2.      Mengadakan Studi Pendahuluan
3.      Merumuskan Hipotesa
4.      Menentukan Sampel Penelitian
5.      Menyusun Rancangan Penelitian
6.      Menetukan dan Merumuskan Alat atau Teknik Pengumpulan Data
7.      Pengumpulan Data
8.      Pengolahan atau Analisis Data untuk Menarik Kesimpulan dan
9.      Membuat Laporan Penelitian
Prosedur atau langkah-langkah penelitian menurut Moh. Nazir (1985),, meliputi :
1.      Merumuskan serta mendefinisikan masalah
2.      Mengadakan Studi Kepustakaan
3.      Memformulasikan Hipotesa
4.      Menentukan model untuk menguji hipotesa
5.      Mengumpulkan data
6.      Menyusun, Menganalisa dan memberikan interpretasi
7.      Membuat Generalisasi laporan
8.      Membuat laporan ilmiah
Pendapat Masri dan Sofian (1982:12), menyebutkan bahwa langkah-langkah penelitian adalah :
1.      Merumuskan masalah penelitian dan menetukan tujuan survey
2.      Menetukan konsep dan hipotesa serta menggali kepustakaan
3.      Pengambilan sampel
4.      Pembuatan Kuesioner
5.      Pekerjaan lapangan, termasuk memilih dan melatih pewawancara
6.      Mengedit dan mengkode
7.      Analisa dan pelaporan
Dari pendapat beberapa ahli diatas penulis dapat menyimpulkan  bahwa langkah-langkah penelitian meliputi :
1.      Tahap merumuskan dan mengidentifikasi masalah
Tahap perumusan kegiatan ini merupakan upaya mewujudkan gagasan penelitian dalam bentuk rencana yang konkrit dan sistematis. Perumusan kegiatan secara sistematis dan rinci serta wujud operasionalisasi dari rencana kegiatan penelitian tersebut dengan istilah lain yang juga sering dipergunakan adalah “USULAN PROYEK PENELITIAN=UPP”. Biasanya, dalam usaha mengidentifikasi atau menemukan masalah penelitian ditemukan lebih dari satu masalah.Dari masalah-masalah tersebut perlu dipilih salah satu, yaitu mana yang paling layak dan sesuai untuk di teliti.Setelah masalah diidentifikasi, maka perlu dirumuskan. Perumusan ini penting, karena hasilnya akan menjadi penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya.
2.      Tahap menetukan konsep penelitian
Setelah masalah dirumuskan, selanjutnya adalah mencari teori-teori konsep-konsep, generalisasi-generalisasi yang dapat dijadikan landasan teoritis bagi penelitian yang akan dilakukan. Dari teori-teori atau konsep-konsep umum dilakuka n pemerincian atau analisis melalui penalaran deduktif, sedangkan dari hasil-hasil penelitian dilakukn pemaduan antara sintesis dan generalisasi melalui penalaran induktif. Proses dedukasi dan induksi itu dilakukan secara interaktif, dan dari dedukasi dan indukasi berulang-ulang itu diharapakn dapat dirumuskan jawaban terhadap masalah yang telah dirumuskan, yang paling mungkin dan paling tinggi harap kebenarannya, jawaban inilah yang dijadikan hipotesis penelitian.

3.      Penyusunan Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Dalam rangkaian langkah-langkah penelitian yang di sajikan dalam bab ini hipotesis itu merupakan rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari penelaahan kepustakaan. Hipotesis merupakan jawaban terhadapmasalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Konsep penelitian lain mengenai hipotesis adalah hipotesi nol. Hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya saling hubungan antara dua variabel atau lebih, atau hipotesis yang menyatakan tidak adanay perbedaan antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. Hipotesis lain yang bukan hipotesis nol disebut  hipotesis alternatif. Hipotesis Alternatif menyatakan adanya saling hubungan antara dua veriabel atau lebih, atau menyatakan adanya perbedaan dalam hal tertentu pada kelompok-kelompok yang berbeda.Pada umumnya, kesimpulan uji statistik berupa penerimaan hipotesis alternatif sebagai hal yang benar.Seringkali timbul pertanyaan mengenai mana diantara kedua macam hipotesis itu, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif, yang harus dirumuskan sebagai hipotesis penelitian.Jawaban terhadap pertanyaan ini tergantung kepada landasan teoritis yang digunakan. Jika landasan teoritis itu mengarahkan penyimpulannya ke “tidak ada hubungan” atau ke “tidak ada perbedaan”, maka hipotesis penelitian yang dirumuskan akan merupakan hipotesis nol. Sebaliknya, jika tinjauan teoritis mengarahkan penyimpulannya ke “ada hubungan” atau ke “ada perbedaan”, makan hipotesis penelitian yang dirumuskan akan merupakan hipotesis alternatif.
4.      Menentukan Sampel Penelitian
Walaupun teknik pengambilan sampel secara rambang itu merupakan teknik yang terbaik, namun tidak selalu dapat dilaksanakan, karena berbagai alasan. Dalam teknik penetuan sampel makin tinggi tingkst rambang akan makin tinggilah tingkat representatif sampelnya. Ketentuan ini berlaku selama populasinya tidak homogen secara sempurna. Jika populasinya homogen secara sempurna rambang sama sekalitidak diperlukan.
5.      Menyusun rancangan Penelitian
Seperti halnya dengan alat pengambilan data, rancangan penelitian juga didektikan oleh variabel-variabel penelitian yang telah diidentifikasi serta oleh hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Dalam menetukan rancangan penelitian yang mana yang akan digunakan, perlu sekali selalu diingat bahwa seluruh komponen penelitian itu harus terjalin secara serasi dan tertib. Pada umumnya, rancangan penelitian itu sekaligus juga merupakan rancangan analisis data.Di samping itu, penetuan sampel juga sudah diberi arah oleh rancangan penelitian.
6.      Mengumpulkan Data
Seperti telah disebutkan, kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambil data atau alat pengukurnya.Kalau alat pengambil data valid maka datanya cukup reliabel dan valid.Namun masih ada satu hal lagi yang perlu dipertimbangkan, yaitu kualifikasi si pengambil data.Disamping hal tersebut diatas, prosedur yang dituntut oleh setiap metode pengambilan data yang digunakan harus dipenuhi secara tertib.
7.      Pengolahan dan Analis Data
Data yang terkumpul lalu diolah.Pertama-tama itu diseleksi atas dasar reliabilitas dan validitasnya.Data yang rendah reliabilitas dan validitasnya, data yang kurang lengkap digugurkan atau dilengkapi dengan substitusi. Selanjutnya data yang telah lulus dalam seleksi itu lalu diatur dalam tabel, matriks dan lain-lain agar memudahkan pengolahan selanjutnya.  Sedangkan menganalisis data merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam penelitian. Peneliti harus memastikan pola analisis mana yang akan digunakannya, apakah analisis statistik ataukah analisis non-statistik. Pemilihan ini tergantung kepada jenis data yang dikumpulkan.


8.      Menyimpulkan Hasil Analisis
Hasil analisis boleh dikata masih faktual, dan ini harus diberi arti oleh peneliti.Hasil itu biasa dibandingkan dengan hipotesis penelitian, didiskusikan atau dibahas, dan akhirnya di beri kemsimpulannya.
9.      Membuat dan Menyusun laporan Penelitian
Langkah terakhir dalam seluruh proses penelitian adalah Penyusunan laporan. Laporan ini merupakan langkah yang sangat penting karena dengan laporan itu syarat keterbukaan ilmu pengetahuan dan penelitian dpat dipenuhi. Melalui laporan itu ilmuwan lain dapat memahami, menilai, kalau perlu menguji kembali hasil penelitian itu, dan dengan demikian pemecahan masalahnya mengalami pemantapan dan kemajuan.

B.     Pengumpulan Data Awal
1.      Sifat Data yang Dikumpulkan
Sifat infomasi yang diperlukan oleh peneliti untuk tujuan tesebut dapat diklasifikasikan secara luas kedalam tiga bagian menurut Uma (2014:76) yaitu,
a.       Informasi Latar belakang mengenai organisasi yaitu, factor kontekstual.
b.      Filosofi manajemen, kebijakan perusahaan, dan aspek struktual lainnya.
c.       Persepsi, sikap, dan respons perilaku dari anggota organisasi dan sistem klien (sejauh dapat diterapkan).
Jenis informasi tertentu, seperti rincian latar belakang perusahaan dapat diperoleh dari publikasi dokumen yang tersedia, situs Web perusahaan, archive perusahaan, dan sumber lainnya. Jenis informasi lainnya, seperti kebijakan, prosedur, dan perturan perusahaan dapat diperoleh dari catatan dan dokumen perusahaan.Data yang diperoleh melalui sumber data yang ada disebut sebagai data sekunder.Yaitu, dat yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti.
2.      Informasi mengenai Faktor Struktural dan Filosofi Manajemen
Informasi ini diperoleh dengan mengajukan petanyaan langsung kepada manajemen. Pengumpulan informasi semacam ini akan sangan beguna manakala system, proses, dan prosedur yang baru diterapkan tidak menunjukan hasil yang diharapkan .
Di bawah ini dalah beberapa fakor struktural menurut Uma (2014:78),
a.       Peran dan posisi dalam organisasi dan jumlah karyawan pada setiap level pekerjaan.
b.      Tingkat spesialisasi.
c.       Saluran komunikasi.
d.      Sistem kendali.
e.       Koordinasi dan rentang kendali.
f.        System penghargaan.
g.      System arus kerja dan semacamnya.

3.      Peresepsi, Sikap, dan Respons Perilaku
Persepsi karyawan terhadap pekerjaan, lingkungan kerja, sikap, dan respons perilaku mereka diketahui dengan cara berbicara, mengamati, dan menanyakan respons mereka melalui kuesioner.

C.    Survei Literatur
Uma (2014:82) mengatakan bahwa, survei literatur merupakan dokumentasi dari tinjauan menyeluruh terhadap karya publikasai dan nonpublikasi dari sumber sekunder dalam bidang minat khusus bagi peneliti.
Tujuan dari tinjauan survei literatur adalah untuk memastikan bahwa tidak ada variable penting di masa lalu yang ditemukan berulang kali mempunyai pengaruh atas masalah, yang terlewatkan.Adalah mungkin bhwa jumlah variable penting tidak pernah mengemukakan dalam wawancara.


1.      Mengadakan survey literature
Langkah dalam proses tersebut meliputi pengidentifikasian berbagai bahan publikasi dan nonpublikasi yang tersedia mengenai topic persoalan, dan memperoleh akses ke hal tersebut.
2.      Mengidentifikasi Sumber Relevan
Seseorang harus secara manual menelusuri beberapa indeks bibliografi yang disusun secara periodic, mendaftar jurnal, buku dan sumber lain dimana publikasi karya yang berkaitan dengan persoalan yang diteliti dapat ditemukan
3.      Menulis Tinjauan Literatur
Dokumentasi studi relevan yang mengutip penulis dan tahun studi disebut sebagai tinjauan literature atau survey literature.

_____________________________________________________
Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi.Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
Sekaran, Uma. 2014. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Singarimbun Masridan Effendi Sofian. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.
Suryabrata Sumadi. 2008. Metodolog Penelitian. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar